Sumardi: Guru Honorer Layak Dapat Bansos Lebih dari Korban Judi Online
BENGKULU – Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi, mengungkapkan bahwa guru honorer seharusnya lebih diutamakan untuk menerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah dibandingkan dengan korban judi online. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh kontribusi besar mereka terhadap pendidikan.
Sumardi menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, yang mengusulkan agar korban judi online dimasukkan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk menerima bansos. Ia menilai bahwa pemberian bansos kepada korban judi online dapat memberikan persepsi negatif kepada masyarakat, karena mendukung perilaku yang tidak baik.
“Guru honorer memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Mereka gigih dalam mengajar meskipun mendapatkan upah yang tidak sebanding dengan kerja keras mereka,” ujar Sumardi dalam pernyataannya.
Ia menegaskan bahwa bansos seharusnya dialokasikan dengan lebih selektif, khususnya kepada mereka yang secara nyata membutuhkan bantuan dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Sumardi berharap pemerintah dapat lebih memprioritaskan guru honorer dalam penerimaan bansos sebagai bentuk penghargaan atas peran mereka dalam mencerdaskan generasi muda bangsa.
Dengan demikian, pernyataan Sumardi menggarisbawahi pentingnya mendukung sektor pendidikan melalui pengalokasian bantuan sosial, sambil mempertimbangkan dampak sosial dari kebijakan tersebut terhadap persepsi masyarakat. (Advetorial)