Logo
Dempo Xler
Kadis Ika Joni Jelaskan Perbedaan Tugas Dispora, KONI, KORMI dan NPC

Kadis Ika Joni Jelaskan Perbedaan Tugas Dispora, KONI, KORMI dan NPC

   

BENGKULU – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bengkulu, Ika Joni Ikhwan menjelaskan perbedaan tugas Dispora dan Komite Olahraga Nasional Indonesia. Ika mengatakan, ada beberapa kategori olahraga yang wewenang pembinaanya tidak sama.

“Olahraga itu macam-macam kategorinya. Pertama, olahraga prestasi, olahrga pelajar, olahraga masyarakat dan olahraga disabilitas,” kata Ika pada Bengkulunews.co.id, Senin (4/12/2023).

Ika mengatakan, wewenang Dispora hanya ada pada olahraga provinsi. Sementara olaraga prestasi dinaungi KONI dan olahraga masyarakat diampu oleh Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi), sedangkan olahraga disabilitas dibina oleh National Paralympic Committee (NPC).

Contohnya, KONI membina olahraga secara umum, KORMI bertugas melakukan melestarikan olahraga masyarakat seperti senam dan olahraga tradisional, sementara Komite Paralimpik Nasional memantau dan memperkuat atlet disabilitas.

Gubernur saat Pelepasan Kontingen POPNAS XVI Provinsi Bengkulu

“Jadi NPC, KORMI sama KONI itu setara. Jadi perlu masyarakat pahami,” jelasnya.

Dispora, ungkap Ika, melakukan pembinaan atlet mulai dari tingkat pelajar atau dari tingkat anak-anak. Untuk menjalankan tugas ini, Dispora membutuhkan kerja sama dari banyak pihak. Tujuannya adalah mengidentifikasi potensi atlet yang akan jadi andalan daerah.

“Kita mencari bibit-bibit muda. Tentu tidak segampang yang kita bicarakan untuk mengirim atlet ke tingkat nasional. Pelru kerja sama dari banyak pihak,” ujarnya.

Ika mengaku untuk melakukan itu semua diperlukan sumber daya yang tidak sedikit. Tidak jarang Dispora mengalami kesulitan pendanaan sehingga pengiriman atau pembinaan atlet berlangsung tidak maksimal.

“Kita tidak bisa menyalahkan anak-anak, tidak bisa menyalahkan pelatih. Semuanya berkaitan, jadi perlu pembenahan semuanya,” ungkap Ika.

Tidak hanya pembinaan, kejuaraan atau perlombaan di daeah juga harus diperbanyak. Ini berguna untuk menambah pengalaman dan jam terbang atlet.

“Yang lebih bagus lagi berjenjang, tidak hanya pembinaan, kejuaraan-kejuaraan juga harus dilaksanakan untuk menambah jam terbang anak,” ucapnya. (Advetorial)